SURABAYA | pantaukota.com - Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno menilai, operasi pasar sangat efektif mengendalikan harga beras.
Baca Juga: Aksi Peduli Rempang Di Jatim Rawan Di Tunggangi HTI
Karena itu, Anas mendesak pemkot inten menggelar operasi pasar di setiap wilayah.
Sebab dengan menggelar operasi tersebut, Anas meyakini dapat menekan kenaikan harga beras di pasaran.
"Selama ini operasi pasar ini sangat efektif sebagai instrumen mengendalikan harga," kata Anas saat dihubungi, Selasa (19/9).
Anas menekankan, Sursbaya sebagai daerah yang tak menghasilkan beras, hendaknya pemkot inten berkomunikasi dengan Bulog.
Supaya tidak saling tunggu dalam mengatasi kenaikan harga beras di kota Pahlawan.
Baca Juga: Keren, Program CHATour Travel Bisa Akses Down Payment
Anas menjelaskan, saat dirinya meninjau harga beras di pasar di kawasan Semolowaru, Surabaya pada Jumat (15/9), distribusi beras bulog masih dibatasi 8 karung ukuran 5 kg.
"Jadi setiap pedagang hanya bisa mengambil 8 karung ukuran 5 kg. Komunikasi harus terus dilakukan agar tidak terjadi saling tunggu dalam mengatasi kenaikan harga beras di Surabaya," terang Anas Karno.
Sementara itu, Rara salah satu pedagang di pasar Semolowaru mengatakan, jika saat ini harga beras sudah dikisaran harga Rp 54.000 hingga Rp 55.000, dan sudah berlangsung hampir 2 bulan.
"Mungkin karena musim kemarau ini dan juga mungkin karena terkena hama," pungkasnya.
Baca Juga: Ini Peluang Usaha Modal Kecil Yang Bagus Untuk Pemula
Sementara Yayuk pedagang nasi pecel juga membenarkan, harga beras mengalami kenaikan, awalnya Rp 13.000 sekarang tembus Rp 16.000 per 1 kilo.
"Jadi sejak beberapa bulan haraganya semakin merangkak, hingga tembus Rp 16.000.
Editor : pantaukota.com